Selasa, 04 Februari 2014

INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN
A. AKI (Angka kematian ibu )
1. Defenisi
· Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya
kematian perempuan pada saat hamil atau
selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelola
annya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per
100.000 kelahiran hidup.
· Angka kematian ibu merupakan indikator
kesehatan yang cukup penting. Angka
kematian ibu diketahui dari jumlah kematian
karena kehamilan, persalinan dan ibu nifas per
jumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu
dalam waktu tertentu.
· Angka Kematian Ibu mencerminkan resiko
yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan
melahirkan yang dipengaruhi oleh : keadaan
sosial ekonomi dan kesehatan menjelang
kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada
kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan
penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan prenatal dan obstetric.
2. Kegunaan
Informasi mengenai tingginya MMR akan
bermanfaat untuk pengembangan program
peningkatan kesehatan reproduksi, terutama
pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan
yang aman bebas risiko tinggi (making
pregnancy safer), program peningkatan jumlah
kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan,
penyiapan sistim rujukan dalam penanganan
komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan
suami siaga dalam menyongsong kelahiran,
yang semuanya bertujuan untuk mengurangi
Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat
kesehatan reproduksi.
3. Cara Menghitung
mudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio
kematian ibu dan dinyatakan per 100.000
kelahiran hidup, dengan membagi angka
kematian dengan angka fertilitas umum.
Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu
kematian maternal per 100.000 kelahiran
4. Rumus
Dimana:
Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah
banyaknya kematian ibu yang disebabkan
karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari
setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di
daerah tertentu.
Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi
yang lahir hidup pada tahun tertentu, di daerah
tertentu.
Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.
Contoh
Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka
Kematian Ibu atau Maternal Mortality Ratio
(MMR) di Indonesia untuk periode
tahun1998-2002, adalah sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup.
5. Keterbatasan
AKI sulit dihitung, karena untuk menghitung
AKI dibutuhkan sampel yang besar, mengingat
kejadian kematian ibu adalah kasus yang
jarang. Oleh karena itu kita umumnya
dignakan AKI yang telah tersedia untuk
keperluan pengembangan perencanaan
program.
B. AKB (angka kematian bayi )
1. Definisi
· Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyakn
ya kematian bayi berusia dibawah satu tahun,
per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu.
· Salah satu indikator yang paling menonjol
dalam menilai derajat kesehatan adalah Angka
Kematian Bayi (AKB = IMR). Angka Kematian
Bayi dihitung dari banyaknya kematian bayi
berusia kurang 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup pada waktu yang sama. Manfaat dari IMR
ini, adalah untuk mengetahui gambaran tingkat
permasalah kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian
bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi
ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA
dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial
ekonomi.
· Kematian bayi adalah kematian yang terjadi
antara saat setelah lahir sampai bayi belum
berusia tepat satu tahun.
· Angka kematian bayi diklasifikasikan
menjadi empat kelompok yaitu :
1. Rendah jika AKB kurang dari 20.
2. Sedang jika AKB antara 20 – 49.
3. Tinggi jika AKB antara 50 – 99.
4. Sangat Tinggi AKB lebih dari 100.
Cara Menghitung
Dimana:
AKB = Angka Kematian Bayi / Infant
Mortality Rate (IMR)
D 0-<1th =Jumlah Kematian Bayi (berumur
kurang 1 tahun) pada satu tahun tertentu di
daerah tertentu.
∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada
satu tahun tertentu di daerah tertentu (lihat
modul fertilitas untuk definisi kelahiran hidup).
K = 1000
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi
antara saat setelah bayi lahir sampai bayi
belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor
yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara
garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian
bayi ada dua macam yaitu endogen dan
eksogen.
Kematian bayi endogen atau yang umum disebut
dengan kematian neonatal; adalah kematian
bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah
dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh
faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir,
yang diperoleh dari orang tuanya pada saat
konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-
natal, adalah kematian bayi yang terjadi
setelah usia satu bulan sampai menjelang usia
satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor
yang bertalian dengan pengaruh lingkungan
luar.
2. Sumber Data
Data mengenai jumlah anak yang lahir jarang
tersedia dari pencatatan atau registrasi
kependudukan, sehingga sering dibuat
perhitungan/estimasi tidak langsung dengan
program "Mortpak 4". Program ini menghitung
AKB berdasarkan data mengenai jumlah Anak
yang Lahirkan Hidup (ALH) atau Children Ever
Born (CEB) dan Jumlah Anak Yang Masih Hidup
(AMH) atau Children Still Living (CSL) (catatan:
lihat definisi di modul fertilitas).
C. AKABA (angka kematian balita )
1. Konsep dan definisi
Akaba adalah jumlah anak yang dilahirkan pada
tahun tertentu dan meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai
angka per 1000 kelahiran hidup. Nilai normatif
Akaba > 140 sangat tinggi, antara 71 – 140
sedang dan < 20 rendah.
2. Manfaat
Indikator ini terkait langsung dengan target
kelangsungan hidup anak dan merefleksikan
kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan anak-
anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan
kesehatannya. Akaba kerap dipakai untuk
mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk.
Mengingat kegiatan registrasi penduduk di
Indonesia belum sempurna sumber data ini
belum dapat dipakai untuk menghitung Akaba.
Sebagai gantinya Akaba dihitung berdasarkan
estimasi tidak langsung dari berbagai survei.
Brass.
Metode Perhitungan
Rumus yang digunakan:
Akab
a =
Banyaknya penduduk yang meninggal pada usia
kurang dari 5 tahun X
100
0 Banyaknya balita
Sumber data:
BPS (SP, SDKI, Kor Susenas) dan Departemen
Kesehatan
D. UHH ( usia harapan hidup )
1. Defenisi
Usia harapan hidup (Life Expectancy Rate)
merupakan lama hidup manusia di dunia. Usia
harapan hidup perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Harapan hidup penduduk
Indonesia mengalami peningkatan jumlah dan
proporsi sejak 1980. Harapan hidup perempuan
adalah 54 tahun pada 1980, kemudian 64,7
tahun pada 1990, dan 70 tahun pada 2000.
Meningkatnya usia harapan hidup penduduk
Indonesia membawa implikasi bertambahnya
jumlah lansia. Berdasarkan data, wanita
Indonesia yang memasuki masa menopause saat
ini semakim meningkat setiap tahunnya.
Meningkatnya jumlah itu sebagai akibat
bertambahnya populasi penduduk usia lanjut
dan tingginya usia harapan hidup diiringi
membaiknya derajat kesehatan masyarakat.
2. Penyebab
Penyebab panjangnya umur manusia, diluar soal
takdir tentunya, tergantung dari
Penyakit bawaan dari lahir: mereka yang diberi
berkah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
menjalani hidup lebih panjang adalah orang-
orang yang terkait dengan rendahnya penyakit
degeneratif. Yaitu penyakit-penyakit yang
mengancam kehidupan manusia, seperti
penyakit kanker, jantung koroner, diabetes
dan stroke. Lingkungan tempat tinggal Stress
atau tekanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar