Rabu, 07 November 2012

[Leeteuk "Super Junior", Super Leader dari Super junior Boyband



 LEADER Super, mungkin  gelar yang layak disematkan pada Park Jung Soo alias Leeteuk, leader Super Junior.
Kalau ada polling leader terbaik di area K Pop  dan cabangnya, lelaki kelahiran 1 Juli 1983 ini juga selalu masuk jajaran utama, bahkan seringnya juara.
Apa kelebihan Leeteuk? Secara nyata sulit menjabarkannya hanya dilihat dari fisik.
Leeteuk tidak terlihat serius, tidak terlihat galak, malah cenderung kocak, suka terkikik, dan agak konyol. Perannya sebagai panelis dan MC di berbagai acara juga menyamarkan ketegasan, kegigihan, serta kedisiplinannya sebagai seorang leader. Tapi ya semua yang tak kasat mata, bukan berarti tidak bisa dirasa dan diendus, apalagi oleh ELF.
Dari obrolan personel Super Junior, Leeteuk digambarkan dalam beberapa dimensi. Bagi Heechul, Leeteuk sahabat yang dewasa, meski banyak tahun dilalui dengan berjarak, tapi dua tahun terakhir mereka begitu hangat, ada satu masa saat Super Show 3, Leeteuk dan Heechul berbagi rasa soal masa depan SuJu, soal pribadi dan lain-lain.
Intinya Leeteuk pun akhirnya mampu menaklukkan dan mengisi hati Heechul yang dikenal berperangai tertutup. Untuk para magnae Ryeowook dan Kyuhyun, Leeteuk punya peran penting. Ryeowook yang tertutup dan cenderung pemalu, bisa bercerita bebas dan mencurahkan ketakutannya akan masa depan, karier dll pada sang leader, dan itu sedikit banyak membentuk Ryeowook menjadi lebih ceria seperti sekarang.
Kyuhyun  yang diluar SuJu bersahabat denganan dengan Changmin TVXQ dan anak-anak SHINee, kala gundah dan butuh tempat curhat saat tengah berpergian dengan SuJu M, selalu ingat dan menelepon Leeteuk.
Kadang saat kedua leader dan magnae bersatu, seperti melihat ayah dan anak. Yang satu mengagumi dan menyayangi yang lain. Donghae, Siwon, dan Eunhyuk sudah jangan ditanya. Sejak masa training Eunhyuk, Donghae selalu ngintilin Leteeuk kemanapun pergi. Eunhyuk dan Donghae paling sering memberi tweet dan pesan-pesan suportif untuk sang leader.
Siwon pernah memasang badan demi Leeteuk di Star King saat lomba menjepit wajah (dengan jepitan jemuran—red). Yang lain, Yesung, Kangin, Shindong, dan Sungmin juga dekat, bahkan dari forum-forum ELF disebut kalau ada pertengkaran line 83 (Leeteuk-Heechul) pasti mereka berdiri di belakang Leeteuk.
Jelas ini tidak serius, karena sampai sekarang persaudaraan antara personel SuJu dikenal paling lekat dan luar biasa. Bagaimana tidak para saudara perempuan dan para orang tua mereka saja sampai sering kumpul-kumpul. Ibunda Leeteuk, Sungmin, dan Kyuhyun bahkan mendirikan kafe bersama.
Kembali soal Leetuk. Apa hebatnya sang leader? Jelas hebat. Dia mempertahankan Super Junior sedemikian rupa hingga bertahan lebih dari 6 tahun dengan grafik terus meningkat. Saat anggota satu per satu vakum dengan atau tanpa masalah yang memanas di media, Leeteuk tetap berdiri tenang dan menjaga kekompakan tim.
Kalau sekarang sih mungkin sudah biasa ada boyband atau girlband dengan banyak anggota. Coba kita bayangkan yang terjadi pada Leeteuk saat tahun 2005? Bagaimana menjadi penengah antara anggota, bagaimana mengatur latihan, bagaimana dia membagi waktu antara grup dan aktivitas solo? Semua pasti geleng-geleng kepala karena hingga tahun ini Super Junior malah mendunia.
Meski ada yang tidak aktif, semua tetap terhitung anggota. Bahkan ketika Hankyung atau Hangeng hengkang, Leeteuk tetap mengatakan selalu ada tempat di Super Junior untuk Hangeng. Leeteuk juga yang nggak pernah terpengaruh soal penolakan terhadap Zhou Mi dan Henry. Meski tak bersuara, Leeteuk memperlakukan Henry dan Zhou Mi sama baiknya. Semua kedekatan itu terlihat  ketika Leeteuk nge-tweet Henry soal lagu karangan mereka bersama.
Leeteuk juga tampak akrab dengan Zhou Mi dalam satu acara yang dibawakan Zhou Mi untuk televisi China.  Bagaimana sebenernya sikap Leeteuk sebagai leader. “Dia terlihat sangat konyol saat tampil di berbagai acara, tapi begitu tak ada kamera dia begitu serius,“ jelas beberapa anggota di beberapa acara berbeda.
Selalu ada panggilan ke kamar Leeteuk saat kelar show. Baik itu untuk semua anggota atau satu per satu anggota yang dianggap melakukan kesalahan, hehehehe galak! Tapi dukungan dan harapan para anggota pada Leeteuk sendiri sepertinya bersambut. Leeteuk selalu menyampaikan harapannya soal kelangsung Super Junior hingga 5, 10, bahkan puluhan tahun berikutnya.
“Ini cuma "and" bukan "end".” Itu kalimat yang selalu dia ucapkan. Dan, sepertinya ELF pun mengharapkan hal yang sama, Super Junior selalu bersama. SuJu dan Elf selamanya! AMIN

Sebab-sebab Terjadinya Kenakalan Remaja

  1. Faktor Internal (Dalam)
a. Reaksi frustasi diri
Dengan semakin pesatnya usaha pembangunan, modernisasi yang berakibat pada banyaknya anak remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan sosial itu. Mereka lalu mengalami banyak kejutan, frustasi, ketegangan batin dan bahkan sampai kepada gangguan jiwa.
b. Gangguan pengamatan dan tanggapan pada anak remaja
Adanya gangguan pengamatan dan tanggapan di atas sangat mengganggu daya adaptasi dan perkembangan pribadi anak yang sehat. Gangguan pengamatan dan tanggapan itu, antara lain : halusinasi, ilusi dan gambaran semua.
Tanggapan anak tidak merupakan pencerminan realitas lingkungan yang nyata, tetapi berupa pengolahan batin yang keliru, sehingga timbul interpretasi dan pengertian yang salah. Sebabnya ialah semua itu diwarnai harapan yang terlalu muluk, dan kecemasan yang berlebihan.
c. Gangguan berfikir dan intelegensi pada diri remaja
Berfikir mutlak perlu bagi kemampuan orientasi yang sehat dan adaptasi yang wajar terhadap tuntutan lingkungan. Berpikir juga penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan hidup sehari-hari. Jika anak remaja tidak mampu mengoreksi pekiran-pekirannya yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada, maka pikirannya terganggu.
d. Gangguan perasaan pada anak remaja
Perasaan memberikan nilai pada situasi kehidupan dan menentukan sekali besar kecilnya kebahagiaan serta rasa kepuasan. Perasaan bergandengan dengan pemuasan terhadap harapan, keinginan dan kebutuhan manusia. Jika semua tadi terpuaskan, orang merasa senang dan bahagia.
Gangguan-gangguan fungsi perasaan itu antara lain :
1) Inkontinensi emosional ialah tidak terkendalinya perasaan yang meledak-ledak, tidak bisa dikekang.
2) Labilitas emosional ialah suasana hati yang terus menerus berganti-ganti dan tidak tetap. Sehingga anak remaja akan cepat marah, gelisah, tidak tenang dan sebagainya.
3) Ketidak pekaan dan mempunyai perasaan biasa disebabkan oleh sejak kecil anak tidak pernah diperkenalkan dengan kasih sayang, kelembutan, kebaikan dan perhatian.
4) Kecemasan merupakan bentuk “ketakutan” pada hal-hal yang tidak jelas, tidak riil, dan dirasakan sebagai ancaman yang tidak bisa dihindari.
  1. Faktor Eksternal (Luar)
Selain faktor dari dalam ada juga faktor yang datang dari luar anak tersebut, antara lain :
a. Keluarga
Tidak diragukan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan pribadi remaja dan menentukan masa depannya. Mayoritas remaja yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan tindak kekerasan biasanya berasal dari keluarga yang berantakan, keluarga yang tidak harmonis di mana pertengkaran ayah dan ibu menjadi santapan sehari-hari remaja. Bapak yang otoriter, pemabuk, suka menyiksa anak, atau ibu yang acuh tak acuh, ibu yang lemah kepribadian dalam atri kata tidak tegas menghadapi remaja, kemiskinan yang membelit keluarga, kurangnya nilai-nilai agama yang diamalkan dll semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja melakukan tindak kekerasan dan kenakalan.
Struktur keluarga anak nakal pada umumnya menunjuk­kan beberapa kelemahan/cacat di pihak ibu, antara lain ialah seba­gai berikut:
1) Ibu ini tidak hangat, tidak mencintai anak-anaknya, bahkan sering membenci dan menolak anak laki-lakinya, sama sekali tidak acuh terhadap kebutuhan anaknya.
2) Ibu kurang mempunyai kesadaran mengenai fungsi kewa­nitaan dan keibuannya; mereka lebih banyak memiliki sifat ke jantan-jantanan.
3) Reaksi terhadap kehidupan anak-anaknya tidak adekuat, tidak cocok, tidak harmonis. Mereka tidak sanggup memenuhi ke­butuhan anak-anaknya, baik yang fisik maupun yang psikis sifatnya.
4) Kehidupan perasaan ibu-ibu tadi tidak mantap, tidak konsis­ten, sangat mudah berubah dalam pendiriannya, tidak pernah konsekuen., dan tidak bertanggung jawab secara moral.
Beberapa kelemahan di pihak ayah yang mengakibatkan anaknya menjadi nakal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mereka menolak anak laki-lakinya.
2) Ayah-ayah tadi hampir selalu absen atau tidak pernah ada di tengah keluarganya, tidak perduli, dan sewenang-wenang ter­hadap anak dan istrinya.
3) Mereka pada umumnya alkoholik, dan mempunyai prestasi kriminalitas, sehingga menyebarkan perasaan tidak aman (insekuritas) kepada anak dan istrinya.
4) Ayah-ayah ini selalu gagal dalam memberikan supervisi dan tuntunan moral kepada anak laki-lakinya.
5) Mereka mendidik anaknya dengan disiplin yang terlalu ketat dan keras atau dengan disiplin yang tidak teratur, tidak kon­sisten.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang datang dari keluarga, antara lain :
1) Rumah tangga berantakan. Bila rumah tangga terus ­menerus dipenuhi konflik yang serius, menjadi retak, dan akhirnya mengalami perceraian, maka mulailah serentetan kesulitan bagi semua anggota keluarga, terutama anak-anak. Pecahlah harmonis dalam keluarga, dan anak menjadi sangat bingung, dan merasa­kan ketidakpastian emosional. Dengan rasa cemas, marah dan risau anak mengikuti pertengkaran antara ayah dengan ibu. Mereka tidak tahu harus memihak kepada siapa. Batin anak menjadi sangat tertekan, sangat menderita, dan merasa malu akibat ulah orang tua mereka. Ada perasaan ikut bersalah dan berdosa, serta merasa malu terhadap lingkungan.
2) Perlindungan-lebih dari orang tua. Bila orang tua terlalu banyak melindungi dan memanjakan anak-anaknya, dan menghin­darkan mereka dari berbagai kesulitan atau ujian hidup yang kecil, anak-anak pasti menjadi rapuh dan tidak akan pernah sanggup belajar mandiri. Mereka akan selalu bergantung pada bantuan - orang tua, merasa cemas dan bimbang ragu selalu; aspirasi dan harga-dirinya tidak bisa tumbuh berkembang. Kepercayaan diri­nya menjadi hilang.
3) Penolakan orang tua. Ada pasangan suami-istri yang tidak pernah bisa memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu. Me­reka ingin terus melanjutkan kebiasaan hidup yang lama, bersenang-senang sendiri seperti sebelum kawin. Mereka tidak mau memikirkan konsekuensi dan tanggung jawab selaku orang dewasa dan orang tua. Anak-anaknya sendiri ditolak, dianggap sebagai beban, sebagai hambatan dalam meniti karir mereka. Anak me­reka anggap cuma menghalang-halangi kebebasan bahkan cuma merepotkan saja.
4) Pengaruh buruk dari orang tua. Tingkah-laku kriminal, a-susila (suka main perempuan, korup, senang berjudi, sering mabuk-mabukan, kebiasaan minum dan menghisap rokok ber­ganja, bertingkah sewenang-wenang, dan sebagainya) dari orang tua atau salah seorang anggota keluarga bisa memberikan pengaruh menular atau infeksius kepada anak. Anak jadi ikut-­ikutan kriminal dan a-susila, atau menjadi anti-sosial. Dengan be­gitu kebiasaan buruk orang tua mengkondisionir tingkah-laku dan sikap hidup anak-anaknya.
b. Lingkungan Sekolah yang Tidak Menguntungkan
Sekolah kita sampai waktu sekarang masih banyak berfungsi sebagai "sekolah dengar" daripada memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan inventivitas anak. Dengan demikian sekolah tidak membangun dinamisme anak, dan tidak merangsang kegairahan belajar anak.
Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan apatis.
Di kelas, anak-anak-terutama para remajanya sering mengalami frustasi dan tekanan batin, merasa seperti dihukum atau terbelenggu oleh peraturan yang "tidak adil". Di satu pihak pada dirinya anak ada dorongan naluriah untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan berbuat; tetapi di pihak lain anak­ dikekang ketat oleh disiplin mati di sekolah serta sistem regimentasi dan sistem sekolah-dengar.
Ada pula guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki de­dikasi pada profesi, dan tidak menguasai didaktik-metodik mengajar. Tidak jarang profesi guru/dosen dikomersialkan, dan pe­ngajar hanya berkepentingan dengan pengoperan materi ajaran belaka. Perkembangan kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan dengan ­masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka.
c. Media elektronik
Tv, video, film dan sebagainya nampaknya ikut berperan merusak mental remaja, padahal mayoritas ibu-ibu yang sibuk menyuruh anaknya menonton tv sebagai upaya menghindari tuntutan anak yang tak ada habisnya. Sebuah penelitian lapangan yang pernah dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa film-film yang memamerkan tindak kekerasan sangat berdampak buruk pada tingkah laku remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih terlibat dalam tindak kekerasan ketika remaja dibandingkan dengan teman-temannya yang jarang menonton film sejenis. Polisi Amerika menyebutkan bahwa sejumlah tindak kekerasan yang pernah ditangani polisi ternyata dilakukan oleh remaja persis sama dengan adegan-adegan film yang ditontonnya. Ternyata anak meniru dan mengindentifikasi film-film yang ditontonnya.
d. Pengaruh pergaulan
Di usia remaja, anak mulai meluaskan pergaulan sosialnya dengan teman-tema sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam jam melalui telefon. Topik pembicaraan biasanya seputar pelajaran, film, tv atau membicarakan cowok/ cewek yang ditaksir dsb.
Hubungan sosial di masa remaja ini dinilai positif karena bisa mengembangkan orientasi remaja memperluas visi pandang dan wawasan serta menambah informasi, bahkan dari hubungan sosial ini remaja menyerap nilai-nilai sosial yang ada di sekelilingnya. Semua ­faktor ini menjadi penyokong dalam pembentukan kepribadiannya dan menambah rasa percaya diri karena pengaruh pergaulan yang begitu besar pada diri remaja, maka hubungan remaja dengan teman sebayanya menentukan kualitas remaja itu. Kalau ini disadari oleh remaja, maka dengan sadar remaja akan menyeleksi teman pergaulannya.

Semoga Remaja yang lainnya tidak pernah melakukan kenakalan-kenakalan seperti diatas dan menjadi seorang remaja yang berbudi pekerti baik,taat pada peraturan,orangtua,guru,selalu disiplin serta cerdas dan berinovativ memajukan bangsa kita INDONESIA Amien................


tugas komputer 1



Pengantar Komputer (tugas 1)
SUNARTI
11.11.107.13201.0162
IIID

1.       1052(8) = 1000101010(2) 554(10) 224(16)
Langkah-langkahnya adalah :
1 0 5 2           
001   000 101  010






 
    0010 0010 1010
      2       2     A
              
      22A(16) =
      2*162= 512
      2*161= 32
      10*160= 10
                   554

2. ABCD(16)= 1010101111001101(2)125715(8)43981(10)
Langkah-langkahnya adalah
A    B      C    D

1010  1011  1100  1101















 
1 010 101 111 001 101
1  2    5    7    1    5

ABCD(16)=
10*163= 40960
11*162= 2816
12*161= 192
13*160= 13
43981



3. 2987(10)=         (2)           (8)            (16)


4. 110101110101(2)= 6565(8) 3445(10) D75(16)
Langkah-langkahnya adalah
110 101 110 101
 6    5    6    5

1101 0111 0101
  D     7      5

D75(16)=
13*162= 3328
7*161= 112
5*160= 5
              3445